Laman

Jumat, 02 September 2011

Era Womenomics

Kapasitas, Kapabilitas, Kuantitas, dan Kualitas wanita dalam menggerakan roda perekonomian sebagai subjek ataupun objek di pengaruhi oleh pikiran dan tindakannya yang makin hari makin matang menuju  era baru : era womenomics.

 Wanita, Media Sosial, dan Masa Depan

Kepercayaan adalah elemen penting, paling krusial dan paling esensial dalam era womenomics, karena dengan kepercayaanlah menjadi sumber dari adanya saling pengertian, saling mecintai, saling perduli, saling memberi, dan saling berkomitmen.

Zukerberg dengan Facebook saat ini momentumnya bertepatan dengan munculnya era baru dunia ketika Teknologi Informasi dan Komunikasi ( TIK ) dan pemanfaatannya oleh manusia makin berkembang pesat. Zukerberg adalah representasi generasi baru yang sejak dini telah akrab dengan teknologi. generasi ini selalu membutuhkan teknologi dan konektivitas, kapan pun dan dimanapun. mereka ini adalah generasi yg kerap bereksperimen  dg teknologi baru dan rajin membentuk jejaring sosial dan profesional. " ini adalah generasi millenials " 

Lahirnya facebook sebagai penyeranta sisi emosional dengan teknologi, jelas menjadi elemen yang sangat berpengaruh kaitannya dengan perkembangan womenomics. Wanita yang pada dasarnya adalah makhluk yang berperasaan halus, peka, dan pintar dalam manajemen emosi, tentu akan mendapat keuntungan tersendiri dengan adanaya tren media sosial berbasis internet. Pada masa lalu, wanita kesulitan untuk menyatakan ungkapan emosional dalam hati. kini, dengan perkembangan perangkat teknologi beserta konten media sosial seperti facebook dan twiter yg menawarkan jasa " sharing " maka itu artinya wanita akan lebih mudah mengekspresikan keinginannya. entah itu sebagai sifat produsen, konsumen, ataupun dalam kaitannya dengan eksplorasi ide-ide bisnis brilian. mereka akan lebih cepat mengendus opportunity-opportunity bisnis baru.

Penguatan tren percepatan womenics saat ini karena di topang oleh mulai makin meratanya penyebaran  koneksi internet di indonesia serta penggunaan smartphone dan pemanfaatan media sosial yang membuat wanita wanita dapat berkumpul, berdiskusi, berorganisasi, menyuarakan pikiran, dan berkarya. Belum lagi faktor alamiah yaitu kemampuan wanita untuk multi tasking, di tambah dengan kualitas wanita yang selalu menggunakan otak kanan yang maksimal ( kreatif ), komunikator handal, dan dengan empati yang besar bagi sekitarya, membuat kiprah wanita di berbagai bidang makin lama makin cemerlang. " it's time for women to shine, ". Wanita yang siap menatap masa depan.




Wanita dan CSR 


 Dalam UU No. 40 tahun 2007 tentang perseroan terbatas tercantum pasal yang mencantumkan tanggung jawab sosial sebagai bagian dari kegiatan perusahaan. berdasarkan pasal itu, setiap perusahaan wajib menganggarkan dana setiap tahunnya untuk kegiatan Corporate Social Responsibility ( CSR ) . Bagi perseroan yang tidak melaksanakannya, wajib di kenakan sanksi. dalam hal ini tak terelakkan sebagian perusahaan melihat CSR sebagai biaya operasional perusahaan meningkat. Pandangan demikian seperti itu terkadang membuat perusahaan melakukan kegiatan CSR yang hanya bersifat " lipstick ", sebagai alat untuk pencitraan dan marketing serta mengabaikan unsur keberlanjutan ( sunstainable ). terlepas dari apapun motivasi perusahaan, yang jelas mereka manargetkan keberhasilan dalam setiap kegiatan CSR yan di lakukan. mereka tidak hanya ingin program ini berhasil, tapi mereka juga ingin program ini membawa benefit bagi perusahaan. benefit yang paling di harapkan daris setiap kegiatan CSR yang dilakukan adalah reputasi baik yang di terima perusahaan dari komunitas lokal, masyarakat luas, dan pemerintah.

Yang menarik, selanjutnya banyak perusahaan menempatkan perempuan untuk mengurusi kegitan CSR mereka. Apa yang menjadi bahan pertimbangan mereka ? Karena kegiatan ini berhubungan dengan masyarakat dan karena kegiatan CSR membutuhkan kedekatan, kesabaran, keperdulian yang lebih. Mereka percaya, perempuan lebih mampu melakukan tugas itu . Karena sosoknya dapat membuat wajah perusahaaan teerlihat ramah. yng pada akhirnya memberikan pencitraan serta reputasi perusahaan sebagai benefit yang di harapkan ( double benefit,reputasi pribadi dan nama baik peusahaan ).


Beberapa wanita penggiat kegiatan Corporate Social Responsibility ( CSR )
- Tati Bakrie , Bakrie Fondation 
- Tinah Bingei Tanoto , Co-Founder Tanoto Foundation
- Liliana Tanoesoedibjo, Ketua Pengurus Jalinan Kasih RCTI, Ketua Umum Yayasan  Pendidikan Bagi Bangsa
- Nenny Soemawinata , Direktur Putera Sampoerna Foundation
- Sinta Kaniawati , Direktur CSR PT Unilever tbk
  
Tugas Negara Di Pundak Wanita

Peran wanita di level atas pemerintahan makin luas. Mereka ada yang menjabat sdebagai direktur kementerian, deputi menteri, sekjen, dirjen, hingga menteri. Semakin besarnya jumlah wanita yang menjabat di berbagai posisi penting pada pemerintahan menjadi point penting pada era kemajuan wanita. tidak sedikit kini jabatan dan peran penting di pemerintahan di pegang oleh wanita. Artinya, pos-pos penting yang berperan signifikan untuk negara telah di percayakan untuk di handle oleh kaum wanita. Hal ini menandakan kepercayaan dan kemampuan yang ada pada kaum wanita tidak bisa di anggap remeh.

Tanggung jawab yang di pikul oleh kaum wanita selama menjabat jabatan penting kenegaraan terbukti juga mampu di laksanakan secara bertanggung jawab. dan kepuasan para stakeholders atas kinerja yang di hasilkannya memberi yang semakin luas atas peran wanita untuk turut berpartisipasi membangun negara.
Kontribusi yang di berikan mereka pun menyangkut pertaruhan atas nama negara. Artinya, kegagalan diri pemimpin wanita akan berdampak pada kegagalan negara. Sebaliknya, keberhasilan mereka akan menyokong keberhasilan negara.

 Salah satu contoh adalah tokoh wanita Mari Elka Pangestu yang kini menjabat sebagai menteri perdagangan. Tanggung jawab yang sangat berat menyangkut perdagangan nasional dan kerja sama eknomi ndonesia dengan negara negara lain berada di pundaknya. akan tetapi Mari berhasil membuktikan bahwa dalam kepemimpinan prestasi surplus perdagangan internasional bisa di raih, walaupun hal-hal yang menyangkut kebijakan perdagangan yang di keluarkannya tidak sedikit mengundang protes.


Salah satu lagi tokoh pemimpin wanita yang cukup banyak di kagumi di Indonesia adalah Sri Mulyani. walaupun akhirnya lengser sebagai menteri keuangan, prestasinya kini mencuat di level Internasional dengan menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia. peran kunci mengelola keuangan negara pernah di lakoninya, yng tentu bukan merupakan peran yang mudah di pikul. kini sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia, tanggung jawabnya juga tak ringan karena harus bertanggung jawab atas kemajuan ekonomi banyak negara, terutama negara - negara berkembang. Adanya andil mereka menunjukkan bahwa pada prinsipnya peluang dan kesempatan untuk menjadi pejabat negara bagi kaum wanita semakin luas. Tinggal bagaimana kaum perempuan menunjukan kemampuannya dalam mengemban tugas negara yang di amanatkan.

Karena perempuan ingin menentukkan jenis yang mereka butuhkan  dan membungkusnnya dengan kebijakan yang mendukung perempuan untuk mencapai cita-cita dan tujuannya. Undang Undang terhadap diskriminasi gender / perempuan akan membuat pembuat kebijakan dan menghilangkan adanya perbedaan-perbedaan
yang terjadi. yang akhirnya akan membuat suatu negara lebih sukses dan sejahtera.

oL





Tidak ada komentar:

Posting Komentar